Benteng Rotterdam, Saksi Sejarah Perjuangan Kerajaan Gowa Tallo di Makassar

Fort Rotterdam di Makassar, monumen bersejarah yang memperkaya sejarah perjuangan Kerajaan Gowa Tallo melawan penjajah, menyuguhkan keindahan alam dan warisan budaya yang menarik untuk dijelajahi.

Fort Rotterdam merupakan salah satu tempat wisata yang tidak bisa diabaikan begitu saja ketika berkunjung ke Makassar. Benteng dengan lahan menakjubkan ini juga penuh dengan cerita sejarah.

Sebab, benteng tersebut merupakan peninggalan kerajaan Gowa Tallo yang berdiri sejak abad ke-16. Raja kesembilan, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Kallonna, berada di balik pembangunan benteng ini.

Tak hanya menjadi tempat belajar sejarah, pengunjung yang datang ke sini juga bisa menikmati pemandangan alam sekitar yang mempesona dan indah. Berikut gambaran Benteng Rotterdam di Makassar.

Pemandangan Benteng Rotterdam

Terletak di tengah perkotaan, benteng ini mudah diakses oleh wisatawan. Benteng ini awalnya difungsikan sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di Sulawesi Selatan karena letaknya yang strategis.

Makassar merupakan kota unik dan indah di Indonesia yang juga kaya akan budaya. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah Benteng Rotterdam. Benteng ini tidak hanya penuh sejarah tetapi juga memiliki daya tarik yang membedakannya diantaranya.

Cerita yang menarik

Sejarah Benteng Rotterdam Makassar ternyata sangat menarik untuk dikaji karena merupakan bangunan bersejarah dari zaman dahulu kala. Meski menyandang nama benteng peninggalan Belanda, namun bentuknya sangat berbeda.

Ternyata benteng ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa Tallo sejak tahun 1541. Saat itu benteng tersebut dikenal dengan nama Benteng Ujung Pandang atau Benteng Jum Pandang.

Pada awal pembangunannya, tanah liat masih digunakan dalam pembangunan benteng, baru kemudian pada masa pemerintahan raja ke-14 digunakan batu. Fungsinya juga berubah dari waktu ke waktu.

Memiliki arsitektur yang unik

Berbeda dengan kebanyakan benteng peninggalan zaman Belanda, bentuk Benteng Rotterdam terbilang unik. Hal ini mungkin disebabkan karena benteng ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa Tallo dan bukan Belanda.

Benteng ini awalnya memiliki enam bastion, membuatnya tampak seperti kulit penyu jika dilihat dari atas. Namun benteng tersebut hancur akibat serangan Belanda dan harus direnovasi dengan gaya khas Eropa.

Selain bastion, tembok benteng dan sumur juga dikelilingi parit sedalam dua meter. Sementara itu, 11 bangunan asli abad ke-17 dan 2 bangunan era Jepang masih berdiri di dalamnya.

Museum La Galigo

Daya tarik lain dari tempat wisata bersejarah ini adalah Museum La Galigo. Museum ini telah berdiri sejak 1 Mei 1970 dan menjadi tempat yang tidak boleh dilewatkan oleh wisatawan.

Di sinilah terdapat sekitar 4.000 artefak yang berasal dari zaman prasejarah Tana Toraja. Selain itu, etalasenya menampilkan koleksi keramik asing, catatan naskah sejarah, dan etnografi.

Ada beberapa festival

Tempat ini sering mengadakan acara atau festival pada waktu-waktu tertentu. Beberapa festival, seperti Lipa Sabbe, pekan raya. Sketsa hidup ke acara menarik di Teater La Galigo.

Alamat dan rute menuju lokasi

Kawasan Wisata Fort Rotterdam terletak di Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Ujung Pandang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Karena dekat dengan perkotaan, wisatawan tidak perlu bingung saat mencari tempat wisata tersebut.

Jika menggunakan angkutan umum, dari Bandara Sultan Hasanuddin Anda bisa naik bus Damri menuju Bandara Hasuddin – Karebosi dan turun di Fort Rotterdam. Sedangkan dari Pelabuhan Soekarno Hatta bisa naik bus kode B menuju Pasar Butung – Malengkeri.

Biaya masuk dan jam buka

Tempat wisata populer di Makassar ini menawarkan tarif masuk yang cukup terjangkau mulai dari Rp 5.000. Untuk lebih jelasnya, berikut informasi mengenai tarif masuk dan parkir mobil:

• Anak-anak: 3000 rupee.
• Dewasa: 5000 rupee.
• Tiket ke Museum La Galigo: 5000 rupee.
• Parkir mobil: 5000 rupee.
• Parkir sepeda motor: 3000 rupee.

Biaya masuk dan biaya parkir dapat berubah sewaktu-waktu. Jika ragu, tanyakan kepada petugas. Benteng ini buka setiap hari dari pagi hingga sore atau bahkan malam hari di akhir pekan.

Kegiatan yang menarik

Saat datang ke museum ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan wisatawan yang datang ke sini. Berikut sejumlah acara menarik yang sayang untuk dilewatkan:

Pelajari tentang sejarah benteng

Kegiatan utamanya tentu saja mempelajari sejarah Fort Rotterdam. Termasuk mempelajari awal mula benteng, kegunaannya, serta tokoh masyarakat atau pahlawan yang terlibat di dalam benteng tersebut.

Masuki museum di sekitar Fort Rotterdam.

Jika ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, wisatawan dapat masuk ke museum dengan membayar tiket seharga Rp 5.000. Museum ini banyak memuat referensi sejarah kebesaran Kerajaan Gowa Tallo.

Ikuti tur benteng sambil menikmati keindahannya

Karena kawasan benteng ini cukup luas, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi kawasan Betang dan menikmati keindahannya. Jangan lupa ambil fotonya, banyak sekali. bintik-bintik hal yang menarik di sini.

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Untuk menjamin kenyamanan pengunjung yang berkunjung ke sini, Fort Ford Rotterdam telah menyediakan sejumlah fasilitas, beberapa di antaranya adalah:

• Toilet umum
• Parkirnya cukup luas
• Ruang sholat
• Sebuah taman bintik-bintik untuk foto
• Tempat bermain
• Pusat Oleh-Oleh Makassar
• Museum

Makassar memiliki sejumlah tempat wisata unik, menarik dan kaya akan sejarah seperti benteng ini. Persiapkan segera liburan Anda untuk datang ke Fort Rotterdam bersama teman atau keluarga.