Desa Wisata Penglipuran, Menjelajahi Keindahan Desa Terbersih Dunia di Bangli

Dikenal sebagai desa terbersih di dunia, Desa Wisata Penglipuran di Bangli memukau pengunjung dengan keindahan alam dan budaya lokal yang masih terjaga.

Desa Wisata Penglipuran dinilai sebagai desa terbersih tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Desa adat ini sudah ada sejak zaman kerajaan Bangli. Tepatnya berusia sekitar 700 tahun dan masih sangat kuat.

Sebuah desa dengan pesona luar biasa yang mampu menarik wisatawan yang kembali berlibur ke tempat wisata Bangli ini. Baik dari segi pesona bawah laut, keharmonisan sosial, pemandangan alam yang indah, hingga sajian kuliner yang lezat.

Berjuluk desa terbersih, kawasan ini menawarkan udara bersih dan pemandangan indah sejauh mata memandang. Wisatawan juga tidak diperbolehkan mengendarai sepeda motor untuk menjaga lingkungan dari polusi udara.

Daya Tarik Desa Wisata Penglipuran

Menawarkan berbagai kenikmatan. Hal ini juga menjadi bukti bahwa desa wisata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Berikut berbagai atraksinya:

1. Desa terbersih di dunia

Desa Wisata Penglipuran Bangli dianggap sebagai desa terbersih di dunia karena kebersihan dan ketertiban di lokasinya. Desa yang terletak di Kabupaten Bangli ini bahkan telah meraih penghargaan baik secara nasional maupun internasional.

Saat memasuki tempat wisata anda akan disambut dengan pemandangan hijau yang sangat indah dan segar. Jangan lupa kandangnya ditumbuhi tanaman yang lebat dan menyegarkan. Di wilayah desa direncanakan tempat pembuangan sampah setiap 30 meter.

2. Menggunakan konsep Tiga Mandala.

Desa Wisata Penglipuran tetap memegang teguh nilai-nilai adat dan tradisi leluhur. Hal ini dibuktikan dengan konfigurasi tata ruang wilayah yang didalamnya terdapat norma-norma adat yang diwariskan secara turun-temurun. Yakni, desainnya berdasarkan konsep Tiga Mandala.

Konsep ini dibagi menjadi tiga bidang tertentu. Terdiri dari mandala induk yang merupakan tempat peribadahan suci. Kemudian Madya Mandala yang menjadi kawasan pemukiman, dan Nishta Mandala yang menjadi tempat pemakaman warga.

3. Festival Desa Penglipuran

Atraksi lain yang paling digandrungi pengunjung adalah festival desa Penglipuran. Merupakan festival budaya khas daerah yang biasa diadakan pada akhir tahun dan diiringi dengan berbagai acara menarik.

Seperti parade seni dan budaya, lomba, barong nglavang dan parade kostum tradisional Bali. Saat sebuah festival berlangsung, biasanya wisatawan membludak untuk menghadiri acara tersebut.

Alamat dan rute menuju lokasi

Desa Wisata Penglipuran terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Desa ini terletak kurang lebih 60 km dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Tentu saja Anda tidak bisa sampai ke tempat ini dengan cepat, karena perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit.

Kemudian dari area bandara bisa berjalan kaki menuju Jalan Ngurah Rai Pass, lalu masuk ke Jalan Ida Bagus Mantra Pass hingga Persimpangan Jalan Pantai Siyut. Kemudian Anda bisa belok kiri menuju jalan raya. Raya Tulikup.

Selanjutnya melalui taman Jl. Dari Bali menuju kota Bangli. Sesampainya di Jalan Nusantara, lalu di pertigaan belok kiri dan cari Tempat Wisata Desa Adat Penglipuran.

Biaya masuk dan jam buka

Untuk mengunjungi Desa Wisata Penglipuran di Bangli, Anda perlu mempersiapkan biaya masuknya terlebih dahulu. Dibandingkan destinasi lain, harganya sebenarnya cukup terjangkau. Hal ini sangat menarik perhatian wisatawan lokal.

Pasalnya, harga tiket untuk wisatawan lokal dewasa hanya Rp 25.000. Biaya masuk untuk anak-anak sekitar Rp 15.000 per orang. Berbeda dengan harga tiket wisatawan asing dewasa yang mencapai Rp50.000 dan anak-anak Rp30.000 per orang.

Setibanya di tujuan Anda, parkir valet disediakan untuk kenyamanan Anda. Baik itu kendaraan roda dua, mobil, bahkan bus. Selain itu, hingga 45 ruang bus masih bisa ditampung di kawasan wisata populer ini.

Kegiatan yang menarik

Menjelajahi Desa Penglipuran tentu bukan ide yang baik jika Anda belum mengetahui aktivitas menarik apa saja yang bisa dilakukan di sana. Apalagi pesona tradisi tradisional setempat masih sangat kental.

Jelajahi rumah bambu

Meski tidak semua rumah adat di desa wisata Penglipuran Bangli terbuat dari bambu, namun rumah bambu tetap populer di kalangan pengunjung. Rumah adat ini bisa Anda temukan dengan suasana pedesaan khas Bali.

Penduduk setempat sendiri menggunakan bambu dari hutan setempat sebagai bahan utama untuk membangun rumah adat tersebut. Apalagi hutan bambu diyakini sudah ada di tempat ini sejak abad ke-11.

Membuat kerajinan tangan di Desa Wisata Penglipuran

Desa wisata ini memiliki banyak karya seni yang bisa dibeli wisatawan. Namun, Anda jelas tidak akan puas jika membelinya. Pasalnya, wisatawan juga bisa mempelajari cara membuat kerajinan tersebut.

Selain itu, Desa Penglipuran memiliki banyak perajin lokal yang selalu bersedia mengajari Anda cara membuat produk bambu tradisional. Tentunya jika berhasil mencapainya bisa menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Meski tidak memiliki pantai, desa wisata ini menawarkan layanan yang lengkap. Kawasan wisata populer ini memiliki fasilitas kesehatan, kedai makanan yang tersebar di seluruh desa, dan aula seni serbaguna.

Desa Penglipuran juga memanjakan pengunjungnya dengan kios-kios yang menjual kerajinan tangan yang bisa dijadikan oleh-oleh. Ada juga pusat informasi, toilet, dan pura. Segala fasilitas tersebut tentunya akan semakin memanjakan wisatawan di kemudian hari.

Pengunjung juga akan menemukan tempat parkir, ATM, kafe, area keluar, spot foto menarik, zona Wi-Fi dan masih banyak lagi. Bisa dikatakan objek wisata ini merupakan destinasi budaya pamungkas yang patut Anda sertakan dalam liburan keluarga.

Sekarang Anda sudah tahu lebih banyak tentang Desa Wisata Penglipuran Bangli. Selain kaya akan keindahan, budaya dan adat istiadat desa juga menjadi daya tariknya. Wisatawan bisa merasa nyaman mengunjungi tempat ini.