Observatorium Bosscha, Destinasi Wisata Edukasi Favorit di Bandung

Ide Wisata100 Dilihat


Jelajahi pesona Observatorium Bosch, destinasi wisata edukasi favorit di Bandung yang memiliki koleksi berbagai jenis teleskop bintang, memberikan pengalaman mendalam tentang eksplorasi langit dan pengetahuan astronomi.

Harga tiket: Rp15.000, Jam kerja: 09.00-14.30 WIB, Alamat: Jl. Pengamatan Bintang No. 45, Kets. Lembang, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat; Map: Periksa lokasi

Bandung Barat merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang terkenal dengan banyak tempat wisatanya. Selain panorama alam pegunungan dan perbukitan, terdapat juga tempat wisata edukasi, salah satunya Observatorium Bosch. Tempat ini menjadi tujuan wisata bagi siapa saja yang ingin mempelajari ilmu astronomi.

Objek wisata ini banyak dikunjungi oleh siswa usia sekolah dan guru untuk menambah pengetahuannya tentang astrologi. Mereka biasanya bertindak atas nama program studi wisata sekolah. Bukan berarti masyarakat umum tidak berhak berkunjung, tidak ada batasan siapa saja yang berhak mengunjungi tempat tersebut.

Saat ini bangunan berkubah yang pertama kali dibangun oleh warga Belanda ini resmi menjadi milik ITB dan digunakan sebagai lembaga penelitian. Oleh karena itu, Anda tidak akan bisa setiap hari mengunjungi tempat wisata edukasi di Bandung ini.

Untuk mendapatkan akses, Anda harus mendaftar terlebih dahulu melalui telepon atau email. Selain itu, terdapat batasan jumlah peserta pada setiap sesinya, dimana setiap sesi berjumlah 180 orang.

Cek tiket Dutch House di Bandung

Periklanan. Gulir untuk melanjutkan membaca.

Pemandangan Observatorium Bossch

Atraksi Observatorium Shutterstock
Foto oleh Amirudin Ridlo di Shutterstock

Apa yang menarik dari mengunjungi observatorium ini? Tentu saja ada juga yang memiliki pertanyaan serupa.

Memang tidak ada permainan di dalamnya, karena tujuan dibukanya lokasi wisata ini hanya untuk edukasi. Namun, ketika kami menanyakan pertanyaan tentang daya tarik, kami merangkum beberapa poin penting!

Sejarah Observatorium Bosch

Nilai sejarah menjadi daya tarik pertama destinasi wisata ini. Pertama kali dibangun oleh Persatuan Astronomi Hindia Belanda atau Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereniging (NISV), pembangunannya membutuhkan waktu 5 tahun. Pembangunannya sendiri dimulai pada tahun 2923 dan selesai pada tahun 1928.

Keberhasilan pembangunan gedung tersebut tidak lepas dari peran penting Karel Albert Rudolf Bosschi. Ia menyumbangkan sebidang tanah yang luas, serta salah satu teleskop bintang yang dapat ditemukan di situs tersebut hingga saat ini. Karena perannya yang penting, namanya pun diabadikan menjadi nama Observatorium Bosch.

Tujuan dibangunnya bangunan berbentuk bulat ini adalah untuk mengembangkan ilmu astronomi atau ilmu yang mempelajari bintang dan bulan. Renovasi sempat dilakukan namun terhenti karena Perang Dunia II.

Hingga pada tahun 1951, tepatnya 17 Oktober, tempat yang kini menjadi pusat wisata Bandung ini resmi menjadi milik pemerintah Indonesia.

Baca Juga  Pantai Pandansari, Menikmati Keindahan Pantai dari Atas Mercusuar di Bantul Jogja

Menciptakan keunikan

Tentu saja bukan sembarang bangunan, melainkan bangunan berbentuk bulat yang di atasnya terdapat kubah. Semua struktur bangunan memiliki fungsinya masing-masing, seperti kubah yang dapat berputar untuk memudahkan melihat dan mempelajari bintang.

Seluruh dinding bangunan dicat putih, menyiratkan bahwa tempat tersebut adalah bangunan penelitian.

Observatorium Bosch dibangun di atas lahan seluas 6 hektar dengan diameter bangunan sekitar 14,5 meter. Letaknya yang berada di ketinggian lebih dari 1300 meter di atas permukaan laut memungkinkan pemandangan langit lebih baik. Bangunannya berbobot lebih dari 55 ton dan berusia hampir 100 tahun, namun masih berdiri kokoh.

Menariknya, gedung penelitian tersebut diperkirakan mampu menahan gempa berkekuatan 7,0 skala richter. Berbagai jenis tanaman dan semak tumbuh di sekitar bangunan. Kehadirannya membuat suasana semakin asri, dan banyak pengunjung yang bersantai di luar ruangan sambil menghirup udara segar.

Koleksi berbagai jenis teropong bintang

Daya tarik selanjutnya adalah koleksi teropong bintang yang lengkap. Tidak hanya untuk dilihat saja, tapi juga bisa digunakan jika pengelola mengizinkannya. Anda biasanya akan diberitahu cara menggunakan teropong selama kunjungan Anda.

Beberapa teropong yang bisa langsung digunakan saat berkunjung adalah Bamberg dan teleskop genggam. Hal ini sangat disayangkan bagi teleskop Zeiss, teleskop terbesar di Observatorium Bosch, karena tidak dapat melihat rotasi bulan dan bintang.

Koleksi lainnya adalah Teleskop Bima Sakti Schmidt, GOTO Cassegrain, Refraktor Unitron, dan Teleskop Surya. Masing-masing memiliki fitur dan manfaat, pengelola akan menjelaskan manfaat tersebut dan cara kerjanya.

Tiket Saung Angklung Ujo Bandung

Alamat dan rute menuju lokasi

Alamat Observatorium Shutterstock
Foto oleh Alga Febri Sugita di Shutterstock

Jika Anda tertarik dengan ilmu astronomi, tidak ada salahnya memperdalam ilmu dan mengunjungi tempat ini. Alamat Lengkap : Jl. Observasi Bintang No. 45, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.

Jarak dari pusat kota Bandung sekitar 15 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu setengah jam dengan kendaraan bermotor.

Jalur termudah adalah menuju ke arah Jalan Setiabudi. Dari situ silakan ikuti arah menuju Lembang.

Lanjutkan perjalanan hingga bertemu Universitas Indonesia (UPI). Tak jauh dari UPI juga melewati Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat. Lokasi Observatorium Bosch berada di dekatnya, sekitar setengah kilometer di sebelah kanan jalan.

Cek promosi hotel di bandung

Biaya masuk dan jam buka

Biaya masuk dibagi menjadi dua bagian: kunjungan siang hari dan kunjungan malam hari. Bagi Anda yang berkunjung pada siang hari, siapkan uang sebesar Rp 15.000.

sedangkan pada malam hari sedikit lebih mahal yakni 20.000 rupee. Anda tidak bisa langsung datang ke venue dan membeli tiket karena berlaku jam buka khusus.

Baca Juga  Mahaloka Paradise, Wisata Alam Mempesona di Kulon Progo yang Lagi Hits

Kunjungan siang hari Selasa hingga Kamis dibagi menjadi tiga sesi. Setiap pelajaran berlangsung selama 2 jam dan berlanjut setelah selesainya pelajaran berikutnya.

Pelajaran pertama dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 11.00. Kemudian dilanjutkan sesi kedua yang dimulai pukul 11.00 hingga 13.00. Sesi terakhir dapat diikuti mulai pukul 13.00 hingga 15.00.

Hanya ada dua kelas khusus pada hari Jumat karena waktu salat Jumat terbatas. Pelajaran pertama dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 11.00.

Dalam hal ini sesi kedua dimulai pada sore hari yaitu pukul 13.00 hingga 15.00. Hari Sabtu dan Minggu dikhususkan untuk pengunjung keluarga atau pribadi dengan jumlah peserta maksimal 90 orang.

Kegiatan yang menarik

Foto oleh Alga Febri Sugita di Shutterstock
Foto oleh Alga Febri Sugita di Shutterstock

Meski bukan objek wisata alam atau rekreasi, ada banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan saat berkunjung ke Observatorium Bosch.

Hampir seluruh kegiatannya masih berkaitan dengan pendidikan atau pelatihan. Karena inilah tujuan utama dari destinasi wisata ini. Peristiwa apa yang sedang kita bicarakan? Berikut ulasan lengkapnya!

1. Pelajari astronomi

Kegiatan pertama dan wajib bagi seluruh pengunjung adalah mempelajari ilmu astronomi lebih dalam. Kegiatan ini didukung oleh berbagai jenis teleskop yang disebutkan di atas. Beberapa alat tidak dapat digunakan karena alasan tertentu.

Beberapa orang menganggap astronomi adalah hal yang sepele. Padahal perannya sangat penting untuk mengetahui dan mempelajari pergerakan benda langit. Semua benda langit akan dipelajari pada bidang ilmu ini, yang terbagi menjadi beberapa bagian. Diantaranya adalah Tata Surya, fisika bintang dan studi tentang galaksi.

2. Pelajari cara kerja teleskop.

Anda juga dapat mengunjungi Observatorium Bosch untuk mempelajari cara kerja teleskop. Setiap teleskop memiliki karakteristiknya masing-masing.

Selain itu, prinsip pengoperasiannya juga berbeda: ada yang menggunakan refraktor ganda dan tunggal. Setiap jenisnya memiliki ukuran yang berbeda-beda dan biasanya bergantung pada jangkauan maksimalnya.

Misalnya saja teleskop Zeiss yang ukurannya paling besar. Prinsip pengoperasian teleskop jenis ini adalah memancarkan gelombang elektromagnetik untuk menangkap gambar.

Teleskop Zeiss digunakan untuk mengamati benda langit tertentu dengan karakteristik yang tidak biasa. Oleh karena itu, pengunjung tidak diperbolehkan menggunakannya.

3. Kelilingi bangunan-bangunan unik

Selain memperdalam ilmu astronomi dan mempelajari cara kerja teleskop, Anda juga bisa menjelajahi lokasi bangunan unik tersebut. Tentunya ini bukan sekadar tur biasa, melainkan tur berbagai koleksi milik Observatorium Bosch. Tindakan ini hanya dapat dilakukan jika Anda adalah anggota yang diundang.

4. Bersantai di halaman Observatorium Bosch.

Setelah menyelesaikan sesi yang Anda ikuti, jangan terburu-buru pulang. Silakan bersantai di halaman gedung yang ditumbuhi rumput luas. Pepohonan yang rimbun tumbuh di samping bangunan, menciptakan keteduhan sekaligus bersantai.

Baca Juga  Lembah Cilengkrang, Objek Wisata Alam dengan Sejuta Pesona di Kuningan

Sayangnya, tidak ada bangku kecuali di dekat gedung. Jadi Anda bisa duduk dan bersantai di halaman dengan rumput hijau.

5. Foto dengan latar belakang bangunan

Faktanya, saat ini belum ada tempat khusus untuk berfoto di tempat wisata Observatorium Bosch. Namun kemegahan dan keunikan bangunannya membuat setiap orang ingin mengabadikan momen kunjungannya. Apalagi warnanya serba putih sehingga mirip Gedung Putih di Amerika.

Tidak ada titik foto di dalam gedung; Anda hanya dapat mengambil foto sambil berdiri di samping salah satu teleskop. Tentunya lebih baik meminta izin terlebih dahulu kepada pemandu wisata atau pengelolanya.

Yang tak kalah menarik adalah rekaman kecil-kecilan dan produksi video selama tur. Banyak pengunjung juga melakukan kegiatan serupa.

6. Melihat bintang dengan teleskop

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Anda dapat mengamati bintang dan benda langit lainnya melalui teleskop resmi saat mengunjungi Observatorium Bosch.

Kita berbicara tentang teleskop Bamberg dan teleskop portabel. Keduanya bisa digunakan oleh semua pengunjung, tentunya harus bersiap mengantri.

Pengamatan bintang hanya bisa dilakukan pada malam hari. Bagi Anda yang datang untuk melihat keindahan bintang dengan lebih jelas, disarankan untuk datang pada malam hari. Pastikan juga datang saat cuaca cerah, karena saat cuaca mendung keindahan yang diharapkan tidak akan pernah muncul.

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Objek Observatorium Shutterstock
Foto oleh Ryan Arce/Shutterstock

Dengan harga masuk yang relatif murah, Anda bisa mendapatkan lebih dari sekedar pengetahuan astronomi. Selain itu, Anda juga mendapatkan fasilitas yang cukup lengkap dan memadai.

Observatorium Bosch menyediakan tempat parkir yang luas demi keselamatan dan keamanan kendaraan pengunjung. Ada juga toilet bersih yang bisa Anda gunakan secara gratis.

Pelajaran astronomi tersedia khusus bagi pengunjung yang datang dari sekolah, sehingga memungkinkan untuk mempelajari ilmu antariksa secara lebih mendalam. Terdapat juga pusat informasi di sini, sehingga Anda dapat dengan mudah mendapatkan informasi apa pun terkait astronomi atau tujuan bangunan. Fasilitas lain yang diberikan gratis kepada pengunjung adalah musala dan taman dengan halaman rumput yang luas.

Berbagai atraksi dan aktivitas menarik bisa Anda rasakan dengan mengunjungi Observatorium Bosch di Bandung Barat.

Jadi tidak ada alasan untuk tidak mengunjungi salah satu tempat wisata Bandung ini. Tentunya hal ini berlaku bagi semua orang terutama yang berada dekat dengan lokasi.


databaru.my.id