Panggung Krapyak, Bangunan Bersejarah dengan Desain Arsitektur Unik di Jogja

Ide Wisata72 Dilihat


Panggung Krapyak, sebuah bangunan bersejarah di Jogja dengan desain arsitektur yang unik, tidak hanya memukau, namun juga membawa makna Jawa yang mendalam sehingga memperkaya pengalaman wisata dengan keindahan dan kearifan budaya yang terkandung dalam namanya.

Harga tiket: Gratis, Jam kerja: 24 jam, Alamat: Panggunhardjo, Kec. Sevon, Kab. Bantul, DI Yogyakarta; Map: Periksa lokasi

Indonesia merupakan negara yang kaya akan tempat wisata dengan berbagai konsep mulai dari wisata sejarah, wisata alam hingga wisata modern yang sangat populer di kalangan anak muda. Salah satu daerah yang terkenal dengan banyak tempat wisata menariknya adalah Bantul. Panggung Krapyak merupakan salah satu tempat wisata yang ada di kawasan tersebut.

Meski disebut panggung, area ini sebenarnya bukanlah panggung yang digunakan untuk menyanyi, menari atau aktivitas panggung lainnya. Yogyakarta sendiri pernah diperintah oleh seorang raja sehingga banyak terdapat tempat wisata yang sejarahnya memiliki daya tarik tersendiri.

Berwisata ke Yogyakarta menjadi aktivitas favorit banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Oleh karena itu, tidak heran jika di Yogyakarta wajah-wajah wisatawan mancanegara kerap kita jumpai di setiap sudut Yogyakarta, terutama pada tempat-tempat wisata yang mengandung unsur sejarah.

Atraksi panggung Krapyak

Shutterstock Daya Tarik Adegan Krapjak
Foto oleh Rukun Niku Namikulo di Shutterstock

1. Mempunyai bentuk bangunan yang unik.

Bentuk bangunan panggung menyerupai kotak dengan tinggi 10 m dan luas 17,6 x 15 m, arsitektur bangunannya juga unik. Pada tiap sisi bangunan terdapat satu pintu dan dua jendela yang ditutup dengan pagar besi namun longgar. Dengan demikian, bagian dalam bangunan terlihat dari luar.

Jendela dan pintu bangunan Panggung Krapyak berbentuk persegi di bagian bawah dan melengkung di bagian atas. Jika diperhatikan, bentuknya mirip dengan desain jendela dan pintu masjid. Bangunan panggung mempunyai dua lantai, lantai paling atas merupakan ruang terbuka yang cukup luas.

Periklanan. Gulir untuk melanjutkan membaca.

Tempatnya dikelilingi oleh pagar setinggi sedang. Peneliti dan warga yang tinggal di sekitar tempat wisata ini menduga bahwa bangunan tersebut dikelilingi pagar pada abad ke-18 Masehi. Sedangkan sisa-sisa struktur tembok terletak di bagian barat dan selatan bangunan.

Namun bangunan tersebut sudah tidak terlihat lagi karena kini tertutup rumah dan kios warga. Selain struktur tembok, juga ditemukan sisa-sisa kolam renang dan sumur yang masih berhubungan dengan bangunan bersejarah tersebut. Bentuk bangunan yang unik inilah yang menarik wisatawan kesini.

Baca Juga  Tebet Eco Park, Taman Kota dengan Suasana Sejuk Nan Asri di Jakarta Selatan

2. Memiliki sejarah yang menarik

Panggung Krapyak merupakan bangunan bersejarah yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwan I sekitar tahun 1760. Pada zaman dahulu, panggung ini digunakan sebagai pos berburu dan juga sebagai tempat perlindungan terhadap datangnya binatang buas.

Pasalnya, Krapjak merupakan hutan lebat yang menjadi rumah bagi berbagai jenis satwa liar, salah satunya adalah rusa yang dalam bahasa Jawa berarti rusa. Itulah sebabnya tempat ini disebut juga “Kandang Menjangan”. Dahulu kawasan ini digunakan oleh raja-raja Mataram sebagai tempat berburu satwa liar.

Tempat ini berada di garis imajiner Yogyakarta yang menghubungkan Tugu Yogyakarta, Pantai Parangtritis, Keraton Ngayokyakarta Hadiningrat, Gunung Merapi dan tempat ini. Sumbu antara panggung dan istana menggambarkan jalan yang dilalui seseorang sejak lahir hingga dewasa.

Kawasan sekitar Panggung Krapyak merupakan simbol kehidupan manusia dalam kandungan yang ditandai dengan keberadaan Desa Mijen. Desa ini terletak di utara lokasi kejadian dan merupakan simbol benih manusia. Panggung ini merupakan bangunan penting Keraton Yogyakarta.

3. Arti Nama Tengara Kejaven Itu Sama

Secara historis, objek wisata ini merupakan bagian awal yang terdiri dari struktur aksial yang mempunyai sejarah filosofis tersendiri yaitu Keraton Yogyakarta, objek wisata ini dan Tugu Pal Putih. Ketiga susunan ini menggambarkan “Sangan Paraning Dumadi”.

Makna perkataannya adalah dari mana manusia berasal dan ke mana mereka akan kembali. Dalam pengertian ini, ini sesuai dengan konteks mikrokosmos atau alam semesta kecil. Arti kata Krapyak sendiri adalah tempat dihirupnya roh suci yang diijinkan Tuhan ke dalam tubuh anak dalam kandungan.

Makna ini berdasarkan kepercayaan masyarakat Jawa khususnya masyarakat Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu, secara simbolis tempat wisata ini melambangkan citra seorang “yoni”. Awal mula proses kelahiran manusia adalah lambang benih atau wijja dan Tugu Sobat Putih di Yogyakarta yang terletak di utara Keraton Yogya.

Pangung Krapyak yang terletak sekitar 2 km sebelah selatan Keraton Yogyakarta ini memiliki bentuk kastil yang unik. Tingginya sekitar 10 m, terletak di desa Midjen sebelah tenggara dan dulunya digunakan oleh Sultan sebagai panggung ketika melihat ketangkasan prajuritnya dalam berburu rusa.

Baca Juga  Kebun Buah Mangunan, Keindahan Negeri di Atas Awan Bantul Jogja

Alamat dan rute menuju lokasi

Shutterstock Krapyak Tampil di atas panggung
Foto oleh Damar Aja di Shutterstock

Objek wisata Pangung Krapyak terletak sekitar 2 km dari alun-alun selatan dan 2 km sebelah selatan Keraton Yogyakarta. Daerah sekitarnya antara lain Jalan Tirtodipuran, Jalan Mangkuyudan dan Jalan Jogokarian. Bangunan panggung bersejarah ini berusia hampir 250 tahun dan sebelumnya dikenal dengan nama Hutan Krapyak.

Wisatawan dapat mengunjungi lokasi meninggalnya putra Panembahan Senopati dan tempat raja-raja Kesultanan Yogyakarta berburu rusa dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat cuaca masih terang, yakni antara pagi dan sore hari.

Rute yang bisa Anda ikuti adalah dari Plengkung Gading ke arah selatan sepanjang Jl. V.Panjaitan. Gedung ini terletak di persimpangan tengah kompleks Pondok Pesantren Krapiak di sebelah selatan. Karena tempat ini berada di tengah jalan raya, maka wisatawan sebaiknya memperhatikan lalu lintas di sekitarnya saat berkunjung.

Biaya masuk dan jam buka

Panggung Krapyak bisa dikunjungi kapan saja, namun waktu berkunjung yang disarankan adalah pagi hingga sore hari. Wisatawan tidak perlu mengeluarkan budget untuk biaya masuk karena objek wisata bersejarah ini tidak memerlukan biaya masuk sama sekali. Wisatawan juga bisa leluasa memarkir mobilnya di ruang kosong.

Namun demi keamanan dan kenyamanan bersama, biasanya ada juru parkir yang bertugas menjaga kendaraan wisata yang parkir. Oleh karena itu, wisatawan bisa membayar biaya parkir sepuasnya, seperti Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Kegiatan yang menarik

Acara Panggung Krapyak Shutterstock
Foto oleh Mbah Pourvo di Shutterstock

Pintu masuk ke panggung Krapyak

Karena merupakan bangunan penting bagi masyarakat Keraton Yogyakarta, mengunjungi tempat wisata bersejarah ini sama saja dengan mengunjungi bangunan penting di Yogyakarta. Menariknya, meski bangunan panggung sempat rusak pada tahun 2006 akibat gempa, kini telah dipugar.

Pemugaran yang dilakukan akibat kerusakan bangunan akibat gempa membuat setiap sisi bangunan semakin menarik. Bahkan karena memiliki nilai sejarah yang tinggi karena melestarikan peninggalan Kerajaan Mataram yang terkait dengan Keraton Yogyakarta, bangunan ini menjadi bagian dari Warisan Dunia.

Berburu foto

Kegiatan wajib yang dilakukan wisatawan baik domestik maupun mancanegara saat berkunjung ke Panggung Krapyak adalah berburu foto. Bangunan panggung yang bercat putih bersih dengan satu pintu dan dua jendela di kanan dan kiri dengan bagian atas melengkung ini terlihat menarik.

Baca Juga  Goa Selarong, Goa Bersejarah dengan Panorama Air Terjun Memukau di Bantul

Mengingat keunikan bangunan panggung ini, tak heran jika banyak wisatawan yang penasaran dan langsung datang ke tempat ini. Warga Yogyakarta kerap memanfaatkan gedung ini sebagai backdrop foto prewedding, foto katalog produk, atau foto pribadi.

Berjalan-jalan dan jelajahi setiap sudut bangunan

Bangunan unik dengan tinggi 10 meter dan luas 17,6 x 15 meter ini membuat pengunjung penasaran dengan desainnya. Banyak wisatawan yang tertarik dengan tampilan bangunan secara keseluruhan. Jadi berjalan mengelilingi panggung dan melihat setiap sudut gedung merupakan pengalaman yang mengasyikkan.

Karena letaknya di tengah jalan, wisatawan harus berhati-hati saat berjalan. Bentuknya benar-benar persegi dan terlihat unik meski bangunannya sudah sangat tua. Panggung Krapyak menjadi salah satu bangunan yang direkomendasikan untuk dikunjungi karena merupakan peninggalan sejarah.

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Fasilitas Panggung Krapyak Shutterstock
Foto oleh Rukun Niku Namikulo di Shutterstock

Karena hanya berupa bangunan bersejarah dan bukan museum, maka fasilitas yang didapatkan wisatawan merupakan keunikan dari bangunan Panggung Krapyak itu sendiri. Wisatawan bisa memarkir mobilnya di ruang kosong.

Jika wisatawan tertarik dengan sejarah bangunan tersebut, mereka dapat membaca informasi singkat di papan informasi dekat panggung. Di sekeliling gedung terdapat papan informasi yang bertuliskan “Sangkar Paraning Dumadi”.

Papan informasi tersebut berisi informasi singkat tentang Panggung Krapjak dan informasi lainnya tentang berbagai bangunan bersejarah di Yogyakarta. Wisatawan dapat mempelajari beberapa simbol dengan nama yang sesuai.

Wisatawan yang sedang berkunjung ke Yogyakarta dan ingin menjelajahi tempat-tempat bersejarah bisa mencoba datang ke Panggung Krapjak karena bangunan ini merupakan salah satu bangunan penting Keraton Yogyakarta. Meski sempat rusak akibat gempa tahun 2006, namun kini bangunan tersebut telah dipugar dan terlihat lebih baik.


databaru.my.id